Dianugerahi Tokoh Transformasi Pelayanan Polri, Kapolri: Ini Amanah



Mediapemuda.com - Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meraih detikcom Awards 2023 sebagai Tokoh Transformasi Pelayanan Polri. Jenderal Listyo Sigit mengatakan penghargaan itu sebagai amanah bagi institusi Polri.

"Tentunya bagi kami sendiri institusi Polri penghargaan yang ada ini menjadi amanah buat kami untuk bisa terus melakukan transparansi di bidang pelayanan publik," kata Jenderal Listyo Sigit di The Westin Hotel, Jakarta Selatan, Kamis (21/9/2023).

Jenderal Listyo Sigitmengatakan Polri akan terus berbenah diri. Dia menyebut penghargaan detikcom Awards ini sebagai penambah semangat bagi Polri untuk terus melakukan pelayanan bagi masyarakat.

"Saya kira ini menjadi pemicu bagi kita semua untuk melakukan hal yang tentunya menjadi tugas dan amanah institusi," ujar Jenderal Listyo Sigit.

"Terus berkarya terus menjadi media yang mengkritisi, melihat hal-hal yang tentunya menjadi perhatian masyarakat. Menyuarakan apa yang bisa disuarakan sehingga ini menjadi bagian evaluasi bagi perbaikan karena pejabat publik khususnya harus selalu mendapatkan masukan koreksi dan evaluasi," tutur Sigit.

Kapolri Jenderal Lisyto Sigit Prabowo diketahui mengusung visi Polri Presisi (Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi berkeadilan) ketika menjabat Kapolri pada 27 Januari 2021. Kepemimpinan Polri Presisi ditekankan pada pentingnya kemampuan pendekatan pemolisian prediktif. Pendekatan tersebut disertai responsibilitas, dan transparansi berkeadilan.

Konsep transformasi menuju Polri yang Presisi dilaksanakan dalam empat bidang, yaitu transformasi organisasi, transformasi operasional, transformasi pelayanan publik, dan transformasi pengawasan. Dari keempat bidang tersebut, transformasi pelayanan publik boleh dibilang paling menonjol karena dirasakan langsung dampak positifnya oleh masyarakat.

Program dan kebijakan Polri yang mendapatkan apresiasi dalam pelayanan antara lain:

1. Perubahan materi ujian praktek Surat Izin Mengemudi (SIM) yang dinilai menyulitkan masyarakat. Selain lintasan yang diganti, Kapolri mengubah ujian praktek dari satu kali kesempatan menjadi dua kali kesempatan dan menyiapkan pelatihan bagi calon peserta.

2. Perintah tegas Kapolri untuk memecat polisi di Jateng yang jadi calo pendaftaran Bintara

3. Kapolri menertibkan pengawalan lalu lintas setelah menerima banyak aduan dari masyarakat

4. Komitmen Kapolri benahi pelayanan lalu lintas. Kapolri sempat melarang tilang manual, namun kembali diberlakukan di titik yang tidak terjangkau E-TLE

5. Polri bersama Kejaksaan dan MA berkolaborasi menyusun integrated criminal justice system dalam penyelesaian pelanggaran lalu lintas

6. Upaya digitalisasi pelayanan publik dilakukan dengan mengoptimalkan berbagai macam aplikasi seperti SINAR, SIGNAL, E-AVIS, E-DRIVES, Face Recognition dan SKCK Online

7. Penanganan arus Mudik 2023 yang berjalan lancar tanpa hambatan.

8. SupperApps Presisi dan Jumat Curhat

9. Dukungan Polri untuk kelancaran Vaksinasi COVID-19

detikcom Awards 2023

detikcom Awards merupakan penghargaan bergengsi yang diberikan kepada individu, merek, dan lembaga di Indonesia yang telah memberikan kontribusi luar biasa di berbagai bidang. Melalui detikcom Awards, kami menghargai pencapaian yang menginspirasi, inovasi yang mencuat, transformasi dan adaptasi yang tercipta, serta perubahan positif yang terjadi.

Detikcom Awards bukan sekadar acara penghargaan, tapi juga menjadi ajang untuk menginspirasi dan memberikan pengakuan kepada individu, merek, dan lembaga yang menjadi pionir dalam transformasi kemajuan Indonesia. detikcom Awards diharapkan dapat menjadi motivasi bagi semua pihak untuk terus berinovasi, berkontribusi, dan menciptakan perubahan yang signifikan dalam berbagai sektor di Indonesia.

Adapun proses penilaian setiap kategori detikcom Awards dilakukan dengan proses yang ketat dan transparan. Sejumlah kriteria menjadi pertimbangan dalam menentukan para penerima penghargaan mulai dari inovasi, dampak, kualitas, relevansi, hingga keberlanjutan.

Proses penilaian dilakukan oleh Tim Komite Asesmen detikcom dengan metode analisis kuantitatif dan kualitatif. Melalui metode polling, survei, dan FGD, detikcom melibatkan 1.000 pembaca sebagai responden untuk mencari tokoh, merek, atau lembaga yang adaptif dan bertransformasi di era perubahan. (Red)

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh johnwoodcock. Diberdayakan oleh Blogger.